Monday, February 27, 2017

Semangat Berkreasi dan Jiwa Korsa, Kunci Perjuangan LKPP

Cahaya matahari tampak mengintip dari sela-sela gorden yang tak menutup penuh jendela ruang. Sedang lampu-lampu ruangan terlihat menyala dan membias memenuhi seisi ruangan.

Riuh obrolan tamu yang telah duduk di kursi-kursi berwarna putih pun menambah kehangatan pagi ini. Sehangat uap yang mengepul rendah dari cangkir para tamu yang terisi teh atau kopi, lengkap dengan jagung, kacang kulit, dan pisang rebus.

Persis di depan jajaran sofa, back drop warna putih dengan gradasi krem yang bergambar secangkir kopi dan bertuliskan “Coffee Morning” tampak manis terlihat dari arah kursi tamu.

Pagi ini, Jumat (24/02), seluruh pejabat dan pegawai Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah  mengikuti kegiatan bertajuk “Coffee Morning” di ruang Serbaguna Lantai II. Kegiatan ini merupakan forum koordinasi bagi pejabat dan pegawai di lingkungan internal LKPP  untuk menyampaikan arahan dan masukan.

Dalam pesannya, Kepala LKPP Agus Prabowo berharap LKPP dapat menjadi lembaga yang berisi dengan kumpulan-kumpulan dari kreasi. Kreasi—yang dimaksud Agus—dalam konteks pengertian melihat apa yang orang lain lihat dan memikirkan apa yang tidak dipikirkan orang lain. Dalam kaitan dengan hal itu, Agus berharap pegawai LKPP dapat menciptakan kreasi dan  menjadi PNS yang tidak biasa.



Untuk itu, lanjut Agus, tugas dari atasan adalah mengimplementasikan dan menerapkan kreasi-kreasi itu dalam bentuk yang konkret. Dengan demikian, kunpulan dari kreasi itu dapat menjadi inovasi dan pembaruan berupa sistem baru yang dapat menghasilkan value for money.

“Sebetulnya setiap kepala di LKPP ini adalah kumpulan dari kreasi; terus memproduksi hal yang baru (dan) selalu beda dengan yang lain,” ujarnya, “tugasnya direktur, tugasnya deputi, tugasnya saya sebagai kepala untuk me-market. Dengan demikian, se-LKPP itu biasa memproduksi kreasi terus. Memproduksi yang tujuannya mencari sistem supaya bisa tercapai value for money.”

Di samping itu,  semangat berkreasi dalam mencapai tujuan lembaga juga perlu disempurnakan dengan jiwa korsa. Pasalnya, terang Agus, semangat esprit de corps akan menumbuhkan sikap dan integritas yang “tidak terbeli” dan menguatkan fungsi koordinasi di antara pimpinan dan pelaksana dalam melaksanakan tugas.

“Jadi, esprit de corps itu bisa terbentuk karena ada satu kesamanaan tujuan dan ada satu nilai perjuangan. Sementara ujung dari esprit de corps itu dan hasil dari kreativitas itu, ya, kita nanti menjadi lembaga yang indispensible [sich!],” pungkasnya (eng).

source: lkpp.go.id

0 comments

Post a Comment

Pages