Wednesday, September 19, 2018

Annual LKPP Library Festival 2018

Perpustakaan LKPP kembali merayakan Hari Kunjung Perpustakaan dengan menggelar Annual LKPP Library Festival 2018 atau “ALive”, Jumat (14/9). Bertabur sederet praktisi andal di bidangnya, acara ini mampu menyulap Auditorium LKPP mendadak penuh oleh Sobat Kredibel –sapaan akrab untuk staf LKPP.

Sebut saja Alit Susanto -influencer otomotif sekaligus penulis populer, Akhyari Hananto -founder salah satu laman kenamaan, Good News From Indonesia, dan pakar media sosial Nukman Luthfie turut memeriahkan acara ini.

Kepala LKPP Agus Prabowo yang juga hadir dalam acara itu mengungkapkan, dengan e-literacy yang terus berkembang, terutama dalam penggunaan media sosial, masyarakat Indonesia perlu memanfaatkannya secara baik dan terarah. Masyarakat Indonesia, lanjut Agus, tidak boleh menggunakan media sosial secara “primitif”, dalam arti asal menyebarkan informasi yang belum tentu kebenarannya, hoax, atau bahkan ujaran kebencian.

“Kalau itu dipiara kita bisa kebalikannya Korea (Selatan). Dengan magnitudo penduduk yang besar, e-literacy yang makin tinggi, tapi cara penggunaannya tidak dewasa, kita bisa bahaya,” ujarnya.

Ia berharap pemanfaatan media sosial dapat ditujukan untuk hal yang lebih positif, misalnya  mencerdaskan bangsa. Menurutnya, ada tiga kriteria konten media sosial yang mampu mencerdaskan bangsa. “Yang pertama, harus mengandung informasi. Jadi setiap kita berkomunikasi, gitu ya, harus tukar-menukar informasi. Syukur-syukur informasi baru dan informasi positif,” lanjutnya. Di samping itu, informasi juga perlu memenuhi unsur mengedukasi dan menghibur.

“Nah, kalau ada ketiga kriteria tadi—informatif, edukatif, entertaining— kita jadi keren. Udah pinter iya, gaul iya, kreatif. Itu ciri staf LKPP,” imbuhnya. 

Mengambil tema “Literasi dalam Media Sosial”, acara ini sekaligus menjadi pembuktian bahwa LKPP adalah lembaga pemerintah yang tidak kaku. Lewat tema ini pula, LKPP ingin membagikan pesan bahwa melalui media sosial, hobi dan citra diri bisa dibangun bahkan mampu memberi income yang tak bisa dianggap remeh.

“Repetisi membangun reputasi. Kunci sukses bermedia, ciptakan konten self branding yang unik dan konsisten. Istilah sekarang, pencitraan,” ujar Alit Susanto, penulis yang namanya melambung lewat buku “Shitlicious”.

Tak hanya itu, literasi dalam media sosial juga mendorong munculnya rasa nasionalisme dan kebangsaan, lewat unggahan-unggahan yang positif dan bermanfaat. Akhyari menguraikan, hasil survei yang dilakukan tahun 2009 silam terhadap 4000 kaum muda menunjukkan pandangan pesimis mereka terhadap masa depan Indonesia. Kenyataan tersebut semakin menguatkan tekad GNFI untuk menyebarkan informasi positif, serta mengupayakan masyarakat yang memiliki critical thinking. Hasilnya survei tahun 2016 menunjukkan 75% kaum muda telah mengubah pandangan mereka untuk lebih optimis.

Fakta tersebut tentunya sesuai dengan slogan “Alive”, We Share Cause We Care. Alive bagi staf dan LKPP bukan hanya sekedar perayaan tahunan, namun lebih dari itu, acara ini mendorong staf untuk semakin semangat berbagi hal positif dan inovatif.

Terakhir, Alit mengingatkan kepada Sahabat Kredibel yang hadir agar jangan lupa untuk melindungi generasi muda saat bermain media sosial. Hal tersebut sangatlah penting mengingat banyak sekali kasus kegagalan parenting akibat membiarkan anak terlalu berkutat dengan media sosial.

“Kalau bisa jangan boleh main sosial media tanpa pengawasan orang tua, karena apa yang ditonton  setiap hari akan mempengaruhi karakter mereka,” pesan Alit.

Acara ditutup dengan penganugerahan predikat “Pengunjung Perpus Terajin 2018” yang jatuh pada Angky Dwi Seffyanto staf Biro Hukum, Sistem Informasi dan Kepegawaian. Dilanjutkan dengan pengumuman pemenang lomba foto “Afternoon Live Music bersama Yuke Dewa” yang digelar beberapa waktu lalu.

0 comments

Post a Comment

Pages